oleh

Panduan Dasar Bahasa Daerah Ibu Kota Baru Indonesia

Pengumuman mengenai pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia ke Kalimantan Timur, membuat seluruh mata warga Indonesia melirik peluang yang ada di Kalimantan Timur. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya pencarian informasi lowongan kerja di Balikpapan hingga 10 ribu kali.

Setelah menuliskan Jangan Lakukan 5 Hal Ini Di Balikpapan, kali ini penulis bakal membagikan Panduan Dasar Bahasa Daerah Ibu Kota Baru Indonesia. Tulisan ini dibagikan dengan tujuan agar para pendatang memahami bahasa daerah yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bahasa daerah atau bahasa lokal Balikpapan umumnya menggunakan campuran Bahasa Banjar, Bahasa Paser dan Indonesia. Untuk logat bahasa Balikpapan sendiri umumnya memiliki campuran logat Banjar dan campuran Makassar. Tidak ada bahasa adat yang digunakan di Balikpapan seperti umumnya bahasa jawa, bahasa bugis atau bahasa batak. Untuk di Balikpapan sendiri masih menggunakan bahasa Indonesia.

Berikut adalah Panduan Dasar Bahasa Daerah Ibu Kota Baru Indonesia beserta artinya.

Baca :  Ada anak usia 3 tahun belum bisa panggil "Papa Mama" tapi bisa bilang "Hape" ketika dia minta gadgetnya

Pujungan: sombong, banyak tingkah.
Kijil: genit, lenjeh
Lanji: genit kebangetan
Tejamping: ban depan kendaraan roda dua teangkat secara tiba-tiba ( wheelie )
Tecelobok: kejeblos (biasanya di lubang/parit)
Tejungkang: jatuh ke belakang
Angsul: kembalian
Ambung: dilempar
Bote: bohong
Bambung: pengangguran
Beleng: gila/sinting
Benggol: uang koin/receh
Bombon: permen
Botel: cuil
Bubuhan: pertemanan/circle
Bungas: cantik
Bungul: bego
Buntal: bertubuh bantat
Culas: curang
Cucuk: tusuk
Cung: “tunggu sebentar”
Gacok: kalo main asinan batunya itu namanya gacok
Gempil: pekerjaan mudah/gampang
Gonceng: membonceng
Gebok: memukul dengan benda tumpul yang keras
Gratil: tangannya suka ganggu barang orang
Grigitan: geregetan

Hantam: memukul, berbenturan
Hambur: berserakan
Japai: mengambil, mencicipi makanan
Kawal: teman
Kelotok: perahu mesin
Kacak: meremas
Kompek: kantong plastik
Kepuhunan: keinginan yang harus kesampaian
Keteguran: ketempelan jin
Kerpean: contekan
Keleker: kelereng
Kipuh: kepo
Pupur: bedak
Pumpun: umpan mancing
Pretelan: tidak lengkap (biasanya buat motor)
Pelang: velg
Sangkadi: gatal/koreng di selangkangan
Sekke: pelit
Sokongan: patungan
Salome: bakso pentol (hanya di Balikpapan)

Tambuk: bego banget
Teselahu: keseleo
Tumpis: mulut cerewet/ember
Tep (dostep): booking (duluan) tempat
Tewa’: ketahuan
Tempakul: ikan kodok
Tejrungup: jatuh tengkurap
Tepecirit: mencret
Tebelurut: melorot
Tebrubut: tercabut dengan kasar
Tepatak: disitu2 aja/gabisa gerak/macet
Tepelecok: keseleo

Baca :  Kasitau Ibumu Kini Tupperware Bisa Digadaikan Di Pegadaian

Aneka Makanan

Gabin: biskuit khas
Pais: kue nagasari
Untuk-untuk: roti goreng ada isinya, biasanya pisang atau kelapa-gula merah
Wade: kue jajanan pasar
Sanggar : Pisang Goreng
Salome: bakso pentol (hanya di Balikpapan)

Imbuhan

Gin: untuk menyarankan “Di situ aja gin, panas betul di sini”
Nah: untuk menekankan “Jangan kekijilan nah, dongkol aku”
Kah: untuk bertanya “Sudah pulang kah?”
Pang: untuk (apa ya pokoknya kayak gitu) “Jangan jauh-jauh pang, uyuh na aku”