Pecinta tech di Indonesia telah lama berpendapat bahwa hanya masalah waktu dimana akhirnya Xiaomi menyaingi pasar Samsung di India. Hal tersebut diprediksi karena Xiomi merupakan perusahaan smartphone terbesar di China.
Menurut sebuah laporan dari Canalys , Xiaomi mengumpulkan 27% pangsa pasar smartphone di India pada Q4 2017, mengirim hampir 8,2 juta smartphone pada kuartal tersebut, sementara Samsung masuk di nomor dua dengan pangsa pasar 25 persen dan sebanyak 7,3 juta unit dikirim. Selama periode yang sama. Kedua perusahaan tersebut diyakini telah terikat untuk posisi teratas selama kuartal ketiga tahun lalu dengan pangsa pasar masing-masing 23,5 persen.
Menurut Canalys, keberhasilan Xiaomi dapat dikaitkan dengan peningkatan kehadirannya di sektor offline , dan juga pengaruh yang tumbuh di segmen mid-range, dimana perusahaan tersebut memiliki beberapa produk blockbuster sepanjang tahun, termasuk Redmi Note 4 dan Redmi 5A .
Analis Canalys Rushabh Doshi mengatakan bahwa “meskipun kemampuannya untuk menawarkan margin dan pendanaan yang lebih baik ke saluran offline, permintaan konsumen akan perangkat Samsung telah lemah” .
Dia menambahkan pertempuran Samsung-Xiaomi untuk supremasi mid-range di India baru saja dimulai, dan “akan berlanjut sampai tahun 2018, karena Samsung mengubah portofolio berbiaya rendah dan berjuang untuk mengambil kembali status aspirasi yang pernah ada di benak konsumen warga India ” .
Anehnya, Samsung membantah pernyataan Canalys bahwa Xiaomi sekarang nomor satu di pasar smartphone terbesar kedua di dunia. Raksasa teknologi Korea Selatan tersebut telah merilis sebuah pernyataan, dimana ia mengutip sebuah laporan GfK baru-baru ini untuk mengklaim bahwa itu adalah perusahaan smartphone yang masih jauh dari peringkat teratas.
Berikut adalah kutipan dari pernyataan pers Samsung:
“As per GfK, which tracks sales to end consumers in the last (November) quarter Samsung had a 45% value market share and 40% volume market share. Samsung is a full range player and leads the smartphone business across every segment of the India market in 2017”.
Sementara itu, laporan Canalys juga mengatakan bahwa pasar smartphone secara keseluruhan di India tumbuh hanya 6% selama kuartal tersebut dengan hampir 30 juta unit dikirim. Vivo, Oppo dan Lenovo dikatakan memegang teguh pada nomor tiga, empat dan lima pada urutan masing-masing.