oleh

78 Serdadu Belanda Dihukum Mati Di Klandasan

-Sejarah-6,757 views

Tim Halo Ces – Banyak sekali sejarah kelam di Kota Balikpapan yang tidak tercatat dalam lembar sejarah bangsa Indonesia, mungkin karena korbannya bukan warga di Indonesia.  Sejarah Pembantaian yang dilakukan oleh Jepang terhadap serdadu Belanda tercatat sebagai salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di Balikpapan. Bagaimana tidak ? 75 serdadu Belanda di tembak mati di wilayah Balikpapan, tepatnya disekitar pantai Klandasan secara serentak.

Sebelum menyerbu Balikpapan, Jepang lebih dahulu menggempur Tarakan. Mereka menghujani Kota Tarakan dengan Bom hampir tiap hari. Saat itu mereka menyerang Kota Tarakan akibat ladang minyak di Tarakan yang dikuasai Belanda serta penjagaan Belanda di Tarakan tidak terlalu ketat seperti di Balikpapan.

Namun sangat disayangkan saat Jepang berhasil merebut Kota Tarakan dari Belanda, seluruh tambang minyak telah dihancurkan oleh Belanda. Ya Belanda menghancurkan tambang yang mereka bangun, karena mereka tidak ingin Jepang menguasainya.

Saat menguasai Tarakan, Jepang menangkap beberapa serdadu Belanda termasuk Kapten GL Reinderhoff dan Kapten AH Colijn. Kedua Kapten tersebut dijadikan kurir yang membawa pesan ultimatum ke Balikpapan oleh Jepang. Jepang menitipkan pesan ultimatum yang berbunyi ” Jika Belanda berani merusak fasilitas ladang minyak Balikpapan dan sekitarnya, maka semua komandan, prajurit-prajurit dan yang terkait akan dibunuh tanpa terkecuali ”

Baca :  Asal Usul dan Misteri Nama Balikpapan

balikpapan di hujani bom

Pesan tersebut akhirnya sampai kepada KNIL Letkol C van Den Hoogenband yang berada di Balikpapan. Saat itu Belanda terbawa emosi karena mereka tidak terbiasa dengan ancaman. Sang Komandan KNIL tersebut akhirnya malah menghancurkan seluruh ladang minyak di Balikpapan. Setelah menghancurkan ladang minyak sebagian pasukan Belanda disuruh mengungsi dengan cepat menuju pulau Jawa, sebelum pasukan Jepang tiba di Balikpapan.

Ketika pasukan Jepang tiba di kawasan perairan Balikpapan bersama tawanan serdadu Belanda. Jepang benar-benar menyerang dan merebut Balikpapan pada tanggal 23 Januari 1942. Jepang menyerang Belanda tanpa ampun saat itu, serdadu Belanda yang masih hidup akhirnya ditangkap dan dikumpulkan, serdadu belanda yang tertangkap tersebut di perlakukan dengan semena-mena.

Baca :  Wajah Walikota Balikpapan Dari Masa Ke Masa

Hinggga akhirnya tibalah pada suatu pagi hari di tepian pantai Balikpapan, diperkirakan tanggal 24 Februari 1942. Saat itu Jepang menahan 78 orang terdiri dari pegawai sipil, petugas medis, pendeta, inspektur polisi, tentara. Mereka digiring dalam keadaan terikat di bawah kawalan ketat tentara Jepang dengan menodongkan senjatanya. Saat itu mereka ditembak satu persatu tanpa perlawanan, tubuh-tubuh tawanan tersebut pun tumbang tertembus peluru. Proses pembantaian itupun selesai dalam tempo sekitar dua jam.

tentara belanda tewas

Pada hari pembantaian tersebut, orang-orang pribumi Balikpapan saat itu dikumpulkan dan dipaksa menyaksikan eksekusi biadab tersebut. Jepang ingin menunjukan bahwa siapa yang melawan akan menjadi seperti serdadu Belanda yang mati tersebut.

sumber :

cover buku minyak dan revolusiJudul : Minyak dan Revolusi
Karya :  Herry Trunajaya  BS dan Muhammad Asran