oleh

Mau Kuliah Di Jerman ? Berikut Persiapan Yang Mesti Kamu Ketahui

-Inspirasi-4,174 views

Banyak informasi di Internet mengenai cara Kuliah Di Jerman, namun menurut kami informasi yang ditampilkan hanya sebatas informasi umum, padahal sebenarnya ada resiko-resiko terburuk yang kamu mesti ketahui. Untuk itu kami mewawancarai Arif Pramana yang saat ini sedang berkuliah di Braunschweig University of Technology Jerman. Berikut rangkumannya.

Untuk berkuliah di Jerman hal pertama yang harus kamu siapkan adalah bekal bahasa Jerman standart, walaupun kita ketahui bahasa International adalah bahasa Inggris, Jerman lebih memilih menggunakan bahasa Negaranya sebagai kewajiban untuk berkuliah di Jerman.

Jika dalam bahasa Inggris ada istilah sertifikat TOEFL, Negara Jerman juga menerapkan hal tersebut dalam negaranya namun beda istilah yaitu Goethe sertifikat. Arif sendiri mengatakan tidak semua tempat kursus bahasa Jerman di Indonesia memiliki license resmi dari Jerman, yang artinya tidak sembarangan tempat kursus bisa mengeluarkan Goethe Sertifikat tersebut. Arif sendiri kurang mengetahui tempat kursus bahasa Jerman berlisensi resmi di Indonesia, karena Arif sendiri kursus bahasa Jerman langsung di Jerman. Sebelumnya Arif mengikuti kursus bahasa Jerman standart tanpa lisensi di Indonesia kurang lebih 2 bulan sebagai bekal.

Jadi kebanyakan tempat kursus bahasa Jerman di Indonesia hanya mengajarkan standart penggunaan bahasa Jerman, yang nantinya akan bermanfaat saat kamu mengikuti kursus bahasa Jerman untuk mendapatkan Goethe sertifikat. Jadi kalian tidak akan bisa melanjutkan proses kuliah di Jerman jika tidak memiliki Goethe sertifikat.

Jika kalian tidak paham soal pemilihan tempat kursus bahasa Jerman yang berlisensi, kalian bisa menggunakan agent yang ada di Indonesia. Umumnya agent yang ada di Indonesia akan mengarahkan kalian untuk kursus bahasa Jerman langsung di Jerman dengan bekal bahasa Jerman standart dari Indonesia seperti yang dialami oleh Arif.

Setelah kalian paham soal bahasa jerman, hal selanjutnya yang mesti kalian ketahui adalah daftar antrian. Walaupun kalian punya duit banyak, kalian tetap mesti menunggu daftar antrian untuk berkuliah di Jerman.

Bagaimana Mengurus Visa Pelajar Jerman ?

Arif sendiri tidak mengingat secara pasti karena menggunakan agent, namun yang pasti adalah deposit dan wawancara di kedutaan Jerman di Indonesia sebelum akhirnya visa terbentuk. Untuk masalah deposit, ini adalah hal yang wajib sebagai jaminan kamu selama di Jerman jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Deposit sendiri akan dimasukan ke rekening bank di Jerman yang pastinya rekening tersebut atas nama kamu. Deposit sendiri bisa kamu tarik kapanpun dengan limit perhari yang telah ditentukan. Untuk jumlah deposit Arif mengatakan kurang lebih sekitar 8000 Euro. Nantinya proses deposit tersebut akan diberlakukan kembali saat proses perpanjangan visa, namun jika jumlah deposit kalian sebelumnya tidak berkurang atau tidak digunakan maka kalian tidak perlu melakukan deposit kembali.

Setelah itu kalian harus menyiapkan legalisir ijasah dan raport kalian semasa sekolah di Indonesia dalam 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman. Arif sendiri mengatakan tidak sembarangan orang bisa mentranslatekan raport dan ijasah sekolah ke dalam bahasa Jerman. Hanya orang-orang yang tertentu yang memiliki license dan sumpah yang boleh mentranslatekan ijasah dan raport kalian semasa sekolah. Jika menggunakan agent hal tersebut sudah disediakan oleh agent.

Raport, Ijasah yang sudah di legalisir bahasa Indonesia dan yang ditranslate ke bahasa Jerman harus dibawa ke Jerman. Arif mengatakan ada beberapa kasus dimana pelajar Indonesia lupa membawa Raport asli dan Ijasah Legalisir Bahasa Indonesia namun membawa yang versi translate bahasa Jerman. Biasanya hal tersebut sudah diberitahukan oleh agent, namun sering terjadi miss komunikasi antara agent dengan pelajar.

kuliah di jerman

Apa itu Studeinkolleg ?

Studeinkolleg merupakan sekolah penyamarataan, karna kurikulum di Indonesia dan Jerman berbeda, maka mau tidak mau kalian harus mengikuti Studeinkolleg selama 2 semester sebelum lanjut ke Universitas dan ini WAJIB, ibarat di Indonesia cuma sampai kelas 3 SMA, maka di Jerman sampai kelas 4 SMA. Kalian sendiri bisa keterima di Studeinkolleg jika sertifikat bahasa Jerman kalian yaitu Goethe sertifikat bernilai B1. Nilai Goethe sertifikat B1 adalah nilai standart dari bahasa Jerman, walaupun ada yang menerima dengan minimal nilai Goethe sertifikat A2, nilai Goethe sertifikat B1 adalah nilai standart untuk keterima di Studeinkolleg yang umum digunakan di Jerman.

Baca :  Untung Bapak Datang, Kesabaran Owner Bioskop Ini Patut Diapresiasi

Pemilihan Studeinkolleg di Jerman biasanya udah ditentukan oleh agent jadi kalian tidak perlu pusing. Saat mendaftar Studeinkolleg dokumen yang perlu kalian siapkan adalah ijasah dan raport bahasa indonesia dan yang sudah di translate ke bahasa jerman dan Goethe sertifikat B1.

Bagaimana jika tidak lulus Goethe sertifikat dengan nilai B1 ? Ya kemungkinan besar kalian akan susah keterima di Studeinkolleg. Jadi kalian harus mengulang kursus bahasa jerman hingga bernilai B1.

cara kuliah di jerman 2

Belum paham sampai di sini ?

Untuk sampai di Universitas Jerman singkatnya kalian harus menyiapkan

Bekal Bahasa Jerman Standart > Visa > Kursus Bahasa Jerman untuk memperoleh Goethe sertifikat minimum rekomendasi bernilai B1 >Daftar Studeinkolleg > Daftar Universitas

Selama mengikuti Studeinkolleg kalian wajib lulus dengan nilai minimal 2,7 . Kok kecil ? Sabar, nilai kelulusan Studeinkolleg di Jerman bernilai 1-6 dimana nilai 1 itu sangat baik, nilai 6 itu sangat jelek. Jadi standart nilai kelulusan Studeinkolleg yaitu 2,7 dengan nilai masing-masing mata pelajaran maximum 4.

Jika tidak lulus ujian Studeinkolleg maka kalian memiliki kesempatan terakhir untuk mengulang Studeinkolleg. Jadi total kesempatan yang kalian miliki mengikuti Studeinkolleg adalah sebanyak 2 kali. Jika kalian gagal untuk ke dua kalinya mengikuti ujian Studeinkolleg, dengan berat hati kalian harus pulang ke Indonesia. Arif sendiri mengatakan tidak sedikit pelajar Indonesia yang gagal di ujian akhir Studeinkolleg dan akhirnya harus pulang kembali ke Indonesia.

Loh pindah Studeinkolleg emang ga bisa ? pertanyaan ini seperti jika kalian tidak lulus di SMA 1 kalian bisa Pindah ke SMA lain untuk mengulang. Bedanya adalah sistem Studeinkolleg di Jerman sudah terintegrasi satu sama lain, jika kalian gagal di satu Studeinkolleg sebanyak 2 kali, maka rekam jejak kalian yaitu gagal sebanyak dua kali akan terlihat oleh Studeinkolleg yang lain.

Jadi jangan main-main soal nilai yah jika ingin kuliah di Jerman.

Prosedur Masuk Universitas Di Jerman

Setelah kalian lulus Studeinkolleg dengan nilai standart 2,7 kalian bisa mendaftar di Universitas Jerman. Proses pendaftaran universitas juga ga seribet yang difikirkan, beda dengan di Indonesia kalian harus menenteng kesana-kemari berkas kalian dan menyerahkannya pada Universitas. Di Jerman jarang sekali Universitas yang membuka pendaftaran langsung di Universitasnya, mereka lebih memilih menggunakan sejenis portal universitas terpercaya sebagai perantara. Pada portal tersebut kalian bisa mendaftar disejumlah Universitas sekaligus hanya dari depan komputer saja, hanya beberapa dokumen seperti nilai yang perlu kalian upload pada portal tersebut. Pada portal tersebut kalian juga akan mengetahui kalian akan keterima di Universitas mana saja nantinya.

Setelah kalian dinyatakan keterima diberbagai Universitas yang kalian daftarkan pada portal tersebut. Nantinya kalian akan dikirimkan sebuah surat resmi langsung dari Universitas ke alamat tempat tinggal kalian di Jerman. Surat tersebut berisikan pemberitahuan bahwa kalian keterima dan kalian harus melakukan pendaftaran ulang di Universitas yang kalian inginkan. Jadi misal kalian terima 10 surat dari Universitas kalian tetap harus milih salah satu yah.

Proses pendaftaran ulang yang dilakukan langsung di Universitas ternyata ga seribet yang difikirkann. Persyaratan yang harus kalian lengkapi yaitu raport dari Studeinkolleg, pendaftaran asuransi pelajar, raport ijasa bahasa Indonesia legalisir dan yang sudah diterjemahkan ke bahasa jerman dan riwayat hidup. Mudah bukan ?

Cara Memilih Universitas Terbaik Di Jerman

TU9 Jerman

Universitas di Jerman menjadi 3 kategori, yaitu Hochschule, Uni dan Technische Univeristat ( TU ) . Arif mengatakan Hocschule lebih banyak memberikan praktek daripada teori, Uni sendiri memiliki lebih banyak teory dibanding praktek, sedangkan TU memiliki kesamarataan antara praktek dan teori.

Jika kalian merasa mampu kalian sebaiknya masuk ke Technische Univeristat ( TU ). TU merupakan incaran para pelajar yang datang dari berbagai negara. Banyak sekali Universitas yang masuk kategori TU, namun jika kalian mencari top universitas TU kalian akan dikenalkan dengan istilah TU9. TU9 merupakan asosiasi dari sembilan universitas teknik paling bergengsi, tertua, dan terbesar di Jerman. Berikut adalah daftar 9 Universitas Teknik Terbaik di Jerman

  • RWTH Aachen University
  • TU Berlin
  • TU Braunschweig
  • TU Darmstadt
  • TU Dresden
  • Leibniz Universität Hannover
  • Karlsruhe Institute of Technology
  • TU München
  • University of Stuttgart

Memilih Tempat Tinggal Di Jerman Bagi Pelajar

Saat kalian pertama kali tiba di Jerman untuk kursus bahasa Jerman, biasanya Agent sudah menyiapkan tempat tinggal untuk kalian 2-3 bulan ini sudah termasuk kerjasama dengan agent jadi ga perlu keluar biaya lagi. Lepas dari 2-3 bulan tersebut kalian mempunyai hak mau pindah tempat tinggal atau tetap memperpanjang di tempat yang sama. Namun arif mengatakan biasanya penyesuaian pelajar Indonesia yang tinggal di Jerman yaitu selama setengah tahun sebelum akhirnya brani untuk pindah secara mandiri.

Baca :  Meningkatkan Kualitas Hidup Dengan Kecerdasan Emosional: Bag 2

Saat masuk ke Universitas beberapa Universitas sudah menyediakan apartement kusus pelajar, jenis apartement pastinya berbeda-beda tergantung kemampuan keuangan kalian masing-masing.

Jika ditanyakan bagusan apartement pelajar atau apartement umum ? Arif sendiri lebih merekomendasikan apartement khusus pelajar, karena jika tinggal di apartement umum banyak peraturan yang tidak bisa ditoleransi seperti keributan di malam hari. Arif mengatakan jika kita memilih apartement umum kemudia ribut di malam hari karena asik bercanda dengan teman, namun tetangga kamar merasa terganggu, tetangga kamar berhak untuk menegur kita. Jika kita tetap bandel mengabaikan teguran tersebut, tetangga kamar berhak untuk melaporkan ke Polisi dan dendanya sangat mahal. Kalau di apartement pelajar kan bisa saling cincai karena saling kenal, jawab arif.

Hal Lain Yang Perlu Kalian Ketahui Saat Di Jerman

Saat kalian tinggal di Jerman kalian wajib melaporkan diri kalian tinggal dimana, sekolah dimana, atau kursus dimana. Jika kalian pindah universitas atau tempat tinggal, kalian wajib melaporkannya ke Bürgeramt. Yup hanya ke Bürgeramt, kalau di Indonesia kan kalian harus lapor ke RT kemudian ke Kelurahan lagi, kalau di Jerman hanya ke Bürgeramt saja. Kalau kalian tidak melaporkan diri kalian kurang lebih dalam waktu 14 hari, mau tidak mau kalian harus menerima denda yah 😀

Untuk masalah transfer uang dari Indonesia, Arif mengatakan tidak ada masalah dalam pengiriman uang dari Indonesia. Arif tetap bisa menggunakan ATM dari Indonesia yang berlogo VISA, saat ini Arif menggunakan BCA dan Mandiri. Potongan tarikan setiap transaksi adalah sebesar 20 ribu rupiah.

Untuk Bank Jerman yang paling direkomendasikan oleh Arif adalah Commerce Bank. Arif merekomendasikan bank tersebut karena bank tersebut bisa melakukan setor tunai ATM menggunakan duit coin, kita ketahui bahwa di German sendiri 1 Euronya masih menggunakan coin, apa kamu rela membuang 1 euro mu ?

Yang unik dari Universitas di Jerman adalah kartu pelajar, kartu pelajar di Jerman sudah terintegrasi dengan sangat baik, baik online maupun untuk penggunaan sehari-hari seperti asuransi, saldo untuk berbelanja dikantin ( RFID ) dan transportasi seperti kereta, bus, dan tram. Jika menggunakan kartu pelajar saat berbelanja di kantin maka harganya jauh lebih murah dibanding belanja di luar.

Jumlah semester di Jerman adalah 6 semester, namun untuk lulus dalam 3 tahun ternyata hal yang sangat susah. Arif sendiri mengatakan tidak seperti di Indonesia sekali lulus bisa ratusan orang di wisuda, sedangkan di Jerman paling tiap semester yang lulus 6-10 orang. Itu makannya kebanyakan orang di Jerman lulus dalam jangka waktu 4-5 tahun. Arif sendiri mengatakan jika kalian kuliah di Jerman hanya untuk soal gaya, lebih baik tidak usah, karena sistem pembelajaran di Jerman sangat ketat dan akan memeras otak kalian. Itu kenapa negara Jerman terkenal dengan kualitas pendidikannya.

Hal lain yang disarankan oleh Arif ialah hati-hati dalam memilih agent. Arif sendiri merasa ditinggal oleh agent semenjak tiba di Jerman. Hanya 2 bulan pertama saja Agent menuntun Arif, itupun informasi yang Arif dapat lebih banyak didapatkan secara mandiri. Setelah 3 bulan pihak agent tidak pernah menampakan wajahnya lagi, dan hanya memberikan pesan kepada Arif, jika ada yang mau ditanyakan, tanyakan saja lewat chat. Untuk masalah mencari Universitas Arif sendiri mengurusnya secara mandiri tanpa bantuan Agent.

Nah itu dia cara dan hal-hal yang perlu kalian ketahui saat kuliah di Jerman. Mungkin masih banyak lagi hal-hal lainnya yang tidak sempat penulis tanyakan, tapi secara garis besar rangkuman percakapan antara penulis dan arif mungkin sudah bisa menjawab keluh kesah kalian yang ingin kuliah di jerman